Wednesday, November 29, 2006

Kebimbangan

KEBIMBANGAN....

Engkau muncul dengan tak terharapkan, menggantikan kepastian yang telah hadir cukup lama di hidupku. Mendatangkan kekacauan, kegundahan dan kegelisahan dalam hati.

Aku lelah memikirkanmu; pagi, siang dan malam. Tenaga, pikiran, materi...semuanya hanya untuk melepaskanmu. Tetapi, engkau tetap tak mau pergi jua. Kapan kah engkau pergi meninggalkan diriku?

Apakah salahku!? Dimanakah cacatku!? Nyatakan keburukanku!?
Katakanlah!?
Jujurlah, agar kuperbaiki diriku.
Atau setidaknya, biarlah segala sesuatu menjadi jelas.

Waktu berganti waktu, hari berganti hari. Begitu cepat waktu berlari, secepat dan sekuat kehadiranmu di dalam hidupku.

Sampai kapankah? Sampai kapan engkau berada di hidupku!? Katakan, sampai kapan!!!??

Monday, October 09, 2006

"Until we meet again, Bro"

Ya, itu kata yang aku ucapkan ke Rudi, ketika aku mengantar Rudi kembali ke mess di Cipete, Minggu kemaren.

Oh ya, dia berangkat ke Qatar hari ini (09/10/06) by Emirates dari Cengkareng, menuju ke Doha, Qatar. Status kepegawaian Home Country Mobile di salah satu oil service company terkemuka di dunia telah berakhir. Sekarang menjadi: International Mobile, sesuatu yang amat didambakannya di perusahaan itu.

"I'm happy for you, Bro."

Tapi konsekuensinya, dia harus meninggalkan Indonesia dan menetap di Qatar, maks 3 tahun.
hmm...ga bisa bareng-bareng lagi deh.

Oleh karena itu, 2 sabtu n minggu di 2 minggu terakhir digunakan untuk bersama-sama. Bubar bareng teman-teman Elektro, lunch ma teman-teman kampus, maen bowling bareng, makan ke lapo bareng n ke salon bareng hahaha...

"Bro, you got what you really want. Be sure about it in your heart...
I'm sure His presence will be with you.... not only in Jakarta but also in Doha, Qatar.
Take care of your self; your spirit, your mind and your body
We'll pray for you :)

See you soon"

2 minggu terakhir

Pfiufh...

2 minggu terakhir ini mungkin jadi hari-hari yg sangat melelahkan di tahun ini.
yups, ada acara bareng teman-teman di kedua weekend itu.

1st weekend
Pertama, BUBAR dengan temen-temen Elektro di Planet Biz Cafe, Kuningan. Yang dateng lumayan banyak, rame, serame temen-temen yg suka saling menyela. Asli, seneng banget ketemu kali, guys :)
Kedua, habis gereja di Ambas, lunch di Plangi, skalian janji ketemu dgn temen-temen UKSU dahulu. Trus, ketemu juga dgn teman-teman NAV B. Wadooooh...rameeee banget!!! Tapi, seneng lah :)

Trus,


2nd weekend
Pertama, ditraktir lunch ma Rudi di Izzi Pizza Kemang, makan kwetiaw AKANG di Gading n BOWLING di Ex Plaza.
Hehehe...untung strategi awak tepat, so smua traktiran bisa dilahap..hap..hap, tanpa rasa bersalah qeqeqeqe
Maen Bowling di Ex, aku kalah di game pertama dari Icus, tapi di game kedua...sorry yah Cik ;)
Tapi, diantara kami bertiga (Rudi, Aku & Icus), Rudi lah pemenangnya [saat itu]. So, ketauan siapa yg sering "gaul" kan? ;)

Kedua, makan siang di Lapo ni Tondongta jl. Pramuka. Terjadi PEMBANTAIAN besar-besaran akibat KALAP-nya awak dan Rudi siang itu. Maklum, blum sarapan. Bagi Rudi, ini makan sapi pendek terakhir di INA sblm berangkat ke Qatar. Di sana, sapi pendek adalah hewan yang tramat LANGKA. Bahkan, sekalipun mesti berdoa n berpuasa, hewan itu blm tentu ada!!! hahahaha...
Trus, ke Salon di Tebet. hehehe...awalnya mo potong rambut tapi karena kaki udah pegel amat pijak rem, gas n kopling..so, reflexi deh.. Tapi koq, malah jadi sakit yah??
Setelah nganterin Rudi ke mess, awak pulang deh. langsung tidur...kelelahan zzzz...

Tuesday, August 29, 2006

Being on the right side...but turns into...the wrong one

Yup! It happened to me on Sunday night on August 27.

This is a brief story about what happened that night:

I was on my way back home after going out for several food to eat. Just before I turned right into the street to my house, I saw a biker on the opposite side of my way. The distance between me and the biker was about 20 metre. Slowly but sure, I turned right. But then I heard "....BRAAAAAK!" Oh my gosh!!!...The biker crashed my car on the back-left door and not in a minute, the crowd gathered at the TKP. Being on the RIGHT SIDE....the incident raised my anger.

After debating and arguing each other at TKP and my house, then the decision was finally made up: no charge paid by the biker due to short of money. They asked for apologize. and my parents forgave them, considered the accident as a APES. Me!? No way!!! There were no way to forgive.

After the crowd dismissed, I entered my room trying to visualize the incident from the beginning. I realized...I was on RIGHT SIDE but then turned into ...THE WRONG ONE, which was not forgiving the biker. My parents had forgiven them. How come I couldn't forgive them?
Suddenly, I noticed that manetek ma iluku (censored-red) and my heart was filled with HIS grace, encouraging them to say, " Lord.... I forgive them. Please forgive them for what they have done to me."

After that, I felt free from anger, revenge, malice or other evil things, but HIS peace and grace. I thanked God for this incident. He taught me to forgive other people......as I want HIM to forgive me.

Thursday, July 27, 2006

Life Changing Concert

"Thank you, Mr. Don. "

This words will surely come out of my mouth if I had the chance to meet personally with Mr. Don Moen, a well-known worship leader and artist from Integrity Music. Yes, he held a concert in Jakarta, Istora Senayan for sure, on Thursday, July 27, 2006. It was part of his world concert this year. In Indonesia, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya and Bali are the cities where the concert will be held (see www.integritymusic.com).

Back to Jakarta, the concert itself was began by presenting songs of praise from local christian artist such as True Worshipper. About 30-45 minutes later, the main artist shown up. Yup, he was Don Moen, with his team mates from Integrity Music.

Before he began, PIC from Galilea Ministry, a ministry who organized the concert, came to the stage. In his speach, he said that whole ticket sold would be donated to victims of earthquakes and tsunami through Obor Berkat Indonesia (OBI).

Don Moen started his concert by singing songs from his old albums such as "I just want to be where You are", "God will make a way" and "We welcome You". Then he continued with "Arise", "I will sing" (one of my fave) and "Me Corazon" (My Heart - Spain). He also asked the audience to receive Jesus as his/her personal saviour; confessing sins and welcome Him.

Before he closed the concert, he sang "God is good". Whole audience were involved joyfully with loudy handyclap, singing that well-known song of Don Moen.

For me, whole songs remind me of how good, patient, powerfull and mighty God is. They also encourage my christian life.

"Thank you, Mr. Don."

Thursday, July 20, 2006

Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Apa itu ORI?
Pemerintah RI telah mengeluarkan obligasi negara ritel dengan nomor seri ORI001 pada Senin, 17 Juli 2006 yang lalu. Obligasi tsb dibuat khusus bagi investor-investor kecil, macam awak ini :p , yang juga ingin menikmati sedapnya berivestasi pada produk keuangan yang bernama obligasi. Harganya seh cuma Rp. 1 jeti per unit tapi karena minimal pembelian adalah 5 unit so....minimal investasi pada obligasi ORI adalah Rp. 5 jeti untuk 5 unit.

Belinya di mana?
Nah kalo pada mo berinvestasi di ORI, kita bisa membeli penawaran perdana, sampai dengan 1 Agustus 2006, di berbagai bank ato lembaga keuangan yang bertindak sebagai agen penjualnya seperti Bank Mandiri, Bukopin, Permata, NISP, Panin, Citibank, Danamon, Trimegah Sekuritas, Danareksa Sekuritas dll.

Apa yang menarik?
Ada 2 hal yang membuat investor cukup "ngiler" kalo ngeliat si seksi ORI ini. Pertama, kupon atau bunga ORI. Untuk seri pertama ini, kupon yang diberikan tetap (fixed) sebesar 12,05% per tahun!!! Tapi, setelah kena pajak final, besarnya kupon sebesar 9,64% per tahun. Ckckckck....lebih gede dari bunga deposito or tabungan!!
Kedua, peningkatan harga obligasi. Dalam ilmu keuangan, harga obligasi berbanding terbalik dengan suku bunga pasar. So, kalo suku bunga pasar lagi naik, harga jual obligasi pun meningkat thus kita bisa menikmati kentungan (gain) dari selisih jual beli obligasi. Begitu pula sebaliknya, kalo suku bunga pasar lagi tiarap...hehehe..terserah deh..mo dijual atau ditahan tuh obligasi :p

Yang perlu diperhatikan:
1. Jangka waktu ORI001 adalah tiga tahun. So, mirip deposito seh, tapi ini lebih lama...sdikit. Tapi, ingat...ga bisa dicairkan dalam waktu singkat..kudu nunggu sampe jatuh tempo. Istilah di dunia keuangan adalah resiko likuiditas.

2. Bisa dijadikan jaminan pinjaman ke bank. Kalo kita kepepet butuh dana segar tapi ga punya...ORI bisa dijadiin agunan untuk pinjaman ke bank.

3. Kalo ada investasi yang memberikan tingkat pengembalian (return) lebih besar daripada 12,05%, mendingan investasi di situ ajah deh. Lebih menguntungkan...ya kan? Dan yang penting, kabar-kabari yah ....huahahahaha!!!

Monday, July 17, 2006

Berkah World Cup Germany 2006

Yihaaaaaaaaaa.....

Aku sepertinya memang [kali ini] diberkati untuk mendapatkan berbagai kejutan selama PD'06.

Yang pertama, aku dapat "sumbangan" dari temen-temen kantor sehubungan dengan main tebak skor pertandingan penyisihan grup. Ga tanggung2, poin yang kukumpulkan yang tertinggi lho...MANTAP lah. Tapi, sebagai konsekuensi-nya, koq piggyvora malah nagih ntraktir makan yah? Gimana caranya bisa begitu?? Aku pun bingung....

Yang kedua, aku melakukan investasi dengan modal maya dan menghasilkan sejumlah keuntungan..juga dari hasil maen tebak2an siapa yang menang sepanjang 1/8 final sampe final PD'06. Nah, yang ini, bila kita gunakan rumus biasa untuk menghitung tingkat keuntungan (return) atas investasi yang kita lakukan...BINGUNG...hasilnya TAK TERHINGGA!!! Hehehe...koq bisa yah?? Tahu deh...tapi yang pasti sudah terjadi. Trus aku berpikir...ada ga ya investasi yang return-nya TAK TERHINGGA [lagi]???
Tapi, sekali lagi, ada konsekuensinya...ntraktir piggyvora n friends berupa Mie AKANG di Gading! Duugh..koq bisa terjadi lagi yah...ckckckck...hehehehe... Tak apalah, yang penting semua HAPPY :-)

Sekarang, PD'06 telah berlalu. Akan kah kejutan2 lain terjadi [lagi] bagiku....??

Date Line

Pfiuf...

Minggu ini bakal menjadi minggu-minggu yang penuh dengan deadline; dari atasan lah, dari koordinator team lah, dari teman seperjuangan thesis n dari teman seperjuangan kuesioner.

Dari atasan:
Biasanya seh 1 hari sebelum dia mo liat draft yang aku buat. Tapi, berhubung dekat dengan kegiatan semester, terpaksa sekalian dia mo liat draft untuk kegiatan semester. No problemo seh...tapi please, jadi nambah konsentrasiku. Hmm...nampaknya bakal sering lembur minggu ini.

Dari koordinator team:
Nah, kerjaan yang satu ini seh baru mulai tapi sudah mulai menyita banyak waktu. Memang seh, durasi pengerjaannya masih lama tapi....sifatnya genting dan sangat strategik. Mo ga mau butuh perhatian yang lebih serius! Ckckckckck....

Dari teman seperjuangan kuesioner:
Hehehe...yang ini awak ngerjain udah aga molor...eit...molor banget seh. But, yo wis, ta kerjain juga lah. Sing penting bisa selese deh ...minggu ini [semoga]

Dari temen seperjuangan thesis:
Wadoooooh...yang ini..ni yang aga berat. Bukan masalah content-nya tapi niat yang sungguh untuk membagi waktu n tenaga serta fokus untuk menyelesaikannya. Dasar namanya manusia...MOOD-nya berbanding LURUS dengan SEMANGAT. Lagi ga semangat, mood juga nge-drop. Lagi semangat, bisa mpe begadang. Mo aku seh...MOOD berbanding TERBALIK dengan SEMANGAT. Tapi kalo dipikir-pikir...apa bisa yah [ckckckck..wan..wan, pertanyaan retorik geto lo cari pula jawabannya].

Yo wis lah...meskipun banyak deadline, nampaknya aku harus pasang badan dulu neh [ga mo pasang muka boo]

Thursday, March 09, 2006

Giving Thanks

When I received a letter from Personnel Division on last January '06 'bout the status of my employment at my company, I felt worry becaused that meant my employment should be continue or ...the worst case.....end up.

Then, I went to my boss, talking about the letter...and he said he would discussed it with the Personnel Division when he got back from his business trip abroad. Pfiuf...I felt a little bit happy...at that moment.

The next week:
Again, I talked to my boss and he said the same thing as he said on the last week..."I will discuss it with the Personnel Division on Monday [next week]." Pfiuf..."Come on boss. It's already close to the date line the Personnel Division has set to receive confirmation from you", I said to my heart.
I shared this with his secretary....she carefully listened up and said," Don't you worry, Dear (she treats me as her dear brother). I will remind our boss 'bout that. Just do your job, will you?"
Wow...what a words of encouragement!! I had someone to support me :) Thanks Mbak :)

Week after the next week:
I was in Surabaya for three days, doing a survey 'bout customer satisfaction at our branches. On the second day, I received an SMS from my boss secretary...informed me that my employment status had been upgraded to Permanent Employee and there would be a special allowance given. I was so....... ecstatic!!!

Week after the last next week:
I received two letter from Personnel Division; first, was about my employment status which had been upgraded. Second, about my special allowance. The second thing made me very upset!!

How come I will receive that much!! I expected twice or more than...that!!


Comparing to my friend's [we are at the same level but has different boss]...my special allowance is half of his but I've worked smarter and harder than him!!

I felt very dissapointed because of....being treated unfairly...!!!

This happened to me for the last 2 days....and at the end.....as I pondered this kind of unfairness...I came to a conclusion....That my friend received the thing based not on his achievement but the mercy of his boss while I received it based on my performance and conduct. Besides that, I didn't received it with a gratefull heart but a complain to God.

"God, forgive me for this...and teach me to give thank for all You have done...'cause i know....YOU have been GOOD and are GOOD....... to me."

Monday, March 06, 2006

News from Piggyvora

Selasa, 27 Februari 2006,
Beberapa anggota dari Piggyvora telah bersepaka [t] untuk membuat pertemuan pada hari Minggu, 5 Maret 2006, di Cipete, salah satu tempat Piggyvora yang bekerja di salah satu oil service company. Sebenarnya, pertemuan tersebut merupakan suatu langkah "rekonsiliasi" karena salah satu anggota tidak ikut pada pertemuan di minggu sebelumnya dimana 2 anggota bersepaka [t] untuk menikmati bakmi/bihun AKANG di Kelapa Gading...hihihi..sorry Cik ;)

Minggu, 5 Februari 2006,
Ketiga anggota akhirnya berkumpul di Cipete pada pukul 15.30 WIB, molor dari jadwal yang telah ditentukan karena ada alasan teknis yang tak dapat diganggu gugat hehehehe.....
Setelah berhahahihi...akhirnya acara dilanjutkan dengan menonton sitkom Everybody Loves Raymond dan Zoolander (dibintangi oleh Ben Stiller dan Owen Wilson)

Waktu menunjukkan pukul 17.30 - suatu waktu yang tepat bagi ketiganya untuk mulai bergerak menuju tempat yang telah ditentukan : Kelapa Gading!!!


Sesampainya di suatu rumah makan seafood, kami langsung memesan beberapa menu yang menurut kami akan memuaskan nafsu makan yang sedang memuncak..huaaaaaaaahhhh...sssshh huehehehhe.....seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas. Ada:
kepiting telur saos mentega,
cah kangkung,
tauge ikan asin,
cumi bakar,
ikan kue bakar,
kerang rebus.....pokoke ruameee tenan deh..




Setelah semua makan terhidang, akhirnya dimulailah "pembantaian" terhadap hewan-hewan laut yang tak bersalah itu. Di samping saya terdapat piggyvora yang tidak lagi mengingat batas-batas Body Mass Index (BMI) atawa Indeks Berat Tubuh. Sambil makan, dia bercerita bahwa selama satu minggu itu dia telah banyak menikmati makanan yang enak-enak sehingga ketika menyantap makanan seafood tsb dia nampak terlihat "lelah dan loyo" seperti pada gambar di atas.... see..see...


Sementara itu, salah satu anggota piggyvora yang biasanya begitu bersemangat dalam mengurangi stock piggy nasional, kali ini nampak tak begitu berdaya dalam membantai hewan-hewan laut tsb. Ini dapat dimaklumi mengingat bahwa dia pun sudah melewati batas BMI sehingga cukup berhati-hati dalam menikmati santapan hewan laut, yang mana ekspresinya dapat kita perhatikan pada gambar disamping ini.



Di sisi lain, penulis dengan santainya menikmati semua hidangan laut yang tersedia. Ini dapat dimaklumi karena meskipun BMI penulis, secara jujur mengakui, telah melewati batas ambang kesadaran....eh...batas normal, tetapi lewatnya ta jauh-jauh amatlah (bisa cincai2 gitu)...sehingga hatipun bisa senang dan makan pun dengan riang huehehehehe....ta percaya? Lihatlah gambar di atas. Coba bandingkan dengan piggyvora disampingnya...yang nampak terdiam.....sepertinya susah bernapas karena perutnya sudah penuh dengan makanan huahahahaha...Mungkin bila diungkapkan dengan kata-kata dia akan berkata," Sial, kawan awak di samping ini masih santai aja makan. Sementara awak ini sudah sesak perut...seperti mo mencreeeet."

Akhirnya, setelah sekian lama terdiam dan menikmati otot-otot perut melakukan tugas yang telah dimulai oleh mulut kami masing-masing, akhirnya kami bergegas pulang, kembali ke Cipete.

Saturday, March 04, 2006

Keadaan Manusia di Akhir Jaman...

Setiap pergantian tahun, kita berharap bahwa tahun baru yang akan kita lalui setidaknya lebih baik daripada tahun yang telah kita lewati. Adanya peningkatan atas kehidupan merupakan suatu harapan yang wajar diinginkan oleh setiap manusia. Tetapi, yang saya percaya, kehidupan di dunia ini dari tahun ke tahun tidak akan semakin membaik.

Coba kita perhatikan beberapa kejadian yang telah terjadi sekitar tahun 2005 dan tahun 2006. Betapa teririsnya hati tatkala kita mengetahui beberapa kejadian berikut ini via membaca koran atau melihat dari televisi:

1. Kerena cemburu, seorang isteri dibunuh oleh suaminya. Kemudian sang suami bunuh diri.

2. Seorang anak memukuli orang tuanya karena tidak mendapat uang dari Bantuan Langsung Tunai (BLT).

3. Dua pasang cowok & cewek (setingkat SMP) memperkosa seorang anak gadis (setingkat SD).

4. Seorang anak (setingkat SD) nekad bunuh diri dengan cara gantung diri karena orang tuanya tidak mampu membayar biaya sekolah.

5. Seorang anak nekad bunuh diri dengan cara gantung diri karena tidak tahan akan kesulitan hidup yang dihadapi.

6. Seorang artis yang belum menikah sudah mengandung 7 bulan. Bahkan ada yang sudah memiliki anak tetapi ayah dari anaknya tidak diketahui.

7. Beberapa artis telah menetapkan hati untuk bercerai dari pasangan masing-masing dengan alasan sudah tidak cocok lagi.

8. Seorang ayah tega menjual anaknya karena tidak mampu menghidupi.

9. Seorang pria tega menyodomi beberapa anak lelaki. Kemudian membunuhnya.

10. Anda bisa tambahkan........?? (saya tidak sanggup meneruskan. terlalu banyak)

Sejenak bila saya pikirkan, mengapa semua hal di atas dapat terjadi!?

Ketika saya membaca Alkitab, sampailah di Surat Paulus ke Timotius yang ke-2 pada pasal ke-3:

"Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
* Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.
* Mereka akan membual dan menyombongkan diri,
* Mereka akan menjadi pemfitnah,
* Mereka akan berontak terhadap orang tua dan tdak tahu berterima kasih,
* Tidak mempedulikan agama,
* Tidak tahu mengasihi,
* Tidak mau berdamai,
* Suka menjelekkan orang,
* Tidak dapat mengekang diri,
* Garang,
* Tidak suka yang baik,
* Suka mengkhianat,
* Tidak berpikir panjang,
* Berlagak tahu,
* Lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah.
* Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.

Nyatalah, bahwa pada hari-hari, bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang, kehidupan di dunia tidak [akan] semakin membaik karena banyak orang akan [sudah] melakukan hal-hal di atas.

Bila manusia di dunia [sudah] tidak lagi melakukan hal-hal yang baik, sementara dunia ini dipenuhi oleh manusia-manusia yang "mengendalikan" kehidupan di dalamnya, dapat kita bayangkan betapa [akan] semakin memburuknya kehidupan di dunia ini.

Jadi, akan semakin membaikkah kehidupan di dunia ini menurut Anda di masa-masa mendatang?

Saturday, February 11, 2006

Suatu Sabtu di kantor....

Hari ini aku ngantor...

07.15 AM
Sebenarnya, badan males banget bergerak. Masih capek karena semalam pulang jam 10an.
capek karena mukul stick golf ga bener2. Udah 4 kali latihan tetap menunjukkan kemajuan yang berarti. Mana tangan jadi lecet2 gituh....

Tapi, karena takut kena macet, aku langsung beranjak dari tempat tidur, maridi (mandi-red), n ciaoo ke kantor. Dalam perjalanan, mampir dulu ke tukang jual mie ayam...Sluurp, memasukkan mie ke dalam mulut dan hamm...mengunyah bakso..nyam..nyam

07.45 AM
Setelah menyeka keringat yang keluar sehabis makan mie ayam + bakso + susu kedelai dan membayar tagihan...langsung menuju pintu tol Meruya, ke kantor lewat tol biar cepet.

08.30 AM
Nyampe di kantor, langsung nyalain komputer. Setelah YM dengan salah seorang Piggyvora yang lagi school di Texas (schooll of cowboy huahaha...)..aku langsung konsen ngerjain tugas. 1 jam...2 jam...3 jam ....done!!

Pfiuf...bahan presentasi untuk hari Senin selesai juga diberesin!!

11.30 AM [Josh Groban : You raise me up]
So, setelah itu, sambil nunggu pesanan Nasi padang + daging cincang + telur dadar, aku nge-browse internet dulu. Baca-baca e-mail sambil YM-an dgn teman yang baru kuliah di London. Due to different time zone.....so di sana baru jam 5.30AM. Dia baru bangun, Bo. Duh, kacian dia, feeling home sick. Syukurnya setelah YM-an dah feeling better...Thanks God :)

3.55 PM [Josh groban : My confession]
Melihat ke arah jendela...ke arah tol Jakarta - Merak. Mengarahkan pandangan ke arah kanan. Nun jauh di atas sana, awan hitam bergerak dari arah pantai menuju ke pusat kota. Wah..mau hujan nampaknya. Lalu, beberapa kilometer dari depan kaca jendela....ku lihat sinar matahari yang menembus kegelapan awan hitam. Aku terbayang akan cerita Alkitab mengenai bagaimana :

* cahaya dari surga menyinari bumi ketika Elia terangkat ke surga, atau
* ketika cahaya dari surga menyinari Saulus yang dalam perjalanan ke Damsyik

Pasti sungguh mengagumkan untuk dilihat dan mengalaminya!!

4.15 PM [ Josh groban : She's out of my life]
Duugh...badan masih terasa pegel neh. Kayaknya nanti malam mo cepet tidur deh..Absen dulu nonton Premiership apalagi SERI-A zzzzz.....

5.00 PM [Trio Ambisi : Gara-gara cinta]
Eh, ternyata enak banget kerja kalo lagi sendiri. Tanpa suara dering telepon maupun bunyi mesin fax yang mengganggu konsentrasi dalam bekerja. Hening...

Karena kerjaan sudah selesai, so mulai deh ngonsep kata-kata untuk ditulis di-blog. Hmm..tentang apa yah. eh, akhirnya kepikiran nulis tentang kegiatan hari ini ajah di kantor.

Tuesday, February 07, 2006

Macet karena BUS WAY??

Selasa, 7 Februari 2006:
* Bangun pkl. 04.30 AM (rekor bangun tercepat di tahun ini) hehehe...
* Ngantor pkl. 06.30 AM
* Nyampe kantor pkl. 08.30 AM (jarak tempuh 3,5 km)

Rabu, 8 Februari 2006:
* Bangun pkl. o6.15 AM
* Ngantor pkl. 07.00 AM
* Nyampe kantor pkl. 08.30 AM (jarak tempuh 3,5 km) --> what!?

Setelah aku amat-amati, eh ternyata....berangkat 30 menit lebih lambat memberikan hasil yang sama.


Dua minggu setelah lauching bus way koridor 3 (16 Januari 2006 : Kalideres - Pulo Gadung), aku belum merasakan dampaknya pada jalur yang biasa aku tempuh; tetap agak lancar walau sedikit agak merangkak....eh merayap. Tetapi, hanya 45 - 60 menit yang aku butuhkan untuk menempuh kantor yang jaraknya 3,5 km dari rumah. Ini dengan catatan aku berangkat dari rumah pukul 07.00 WIB.



Setelah itu, baru.... terasa; macet...macet...macet cet, walau sebenarnya ini merupakan dampak tidak langsung yang dihasilkan oleh si Transjakarta. Kemacetan tidak hanya aku hadapi di sekitar Slipi Jaya tetapi juga...... mulai dari depan RCTI!! Pfiuf....

Sering kali aku berpikir...sepertinya strategi B'Yos untuk "memaksa" pengendara pribadi menggunakan kendaraan umum cukup berhasil. Bayangkan, kalo setiap hari harus menghadapi kemacetan di kota Jakarta....siapa yang ga stress, bo!? Untuk maksud tsb...B'Yos, aku beri jempol deh...maksudku, aku salut deh.


Oke..back ke atas...So, mmm....jam berapa yah kira-kira aku harus berangkat?
Masak jam 5 seh --> ini mah namanya nyuruh buka pagar kantor, atuh :p

Wednesday, January 25, 2006

Ke ladang pembantaian

Pagi ini, bagaikan kambing kebakaran jenggot (ini didramatisir yah-red), aku menerima dan membaca pemberitahuan mengenai angka keuangan dari salah satu divisi di bawah kendali atasanku.

Yah, ada perbedaan sih...hanya masalah angka...tetapi nol-nya ada sembilan! Itu artinya Rp. 1 miliar!!! Woow...ckckckck (kalo didepositokan aku tinggal ongkang2 kaki ajah bisa hidup yaks...hehehehe)

Langsung aku telp tukang catat angka untuk menanyakan perbedaan angka yang terjadi. Walhasil....ketahuanlah bahwa e-mail yang aku kirim ke orang tersebut tertanggal 25 Nopember 2005 (2 bulan yang lalu!!!) ternyata tidak sampai (tanpa pemberitahuan dari sistem) sehingga pencatat angka itu menggunakan data yang lama, bukan yang terbaru.


Setelah mendiskusikan mengenai jalan keluar yang terbaik serta berbicara dengan divisi tsb akhirnya sampailah kami pada satu kesimpulan bahwa aku harus pergi ke.........ladang pembantaian!!! (menghadap atasan-red). Bagaimana aku harus menjelaskan kepada bos yah??


Aku telp sekretaris atasanku dahulu. Setelah menjelaskan duduk perkaranya...eh si Mbak bisa mengerti n support banget supaya aku menjelaskan hal ini kepada atasanku (ini karena si Mbak sayang ma aku seh (as brother loh - dia anggap aku adiknya)....hehehe). Kemudian aku tanyakan mengenai "cuaca" di lt 8 (mood atasanku - awak di lt 4), ternyata tidak MENDUNG tapi CERAH pun tidak. MAK JANG!!! Gimana neh?? Bisa kena semprot awak. Satu hal yang pasti, konduiteku sudah ga excellent neh :(


Akhirnya aku putuskan ke atas - KE LADANG PEMBANTAIAN!!!
Aku berdoa didalam hati kepada TUHAN supaya aku diberikan hikmat untuk berbicara kepada bos untuk mengakui kesalahan...hiks. Setelah menunggu 45 menit di luar ruangan si bos, sambil bincang2 dengan si Mbak dengan wajah sikit stress, akhirnya aku pun masuk ke ruangan bos sambil membayangkan...mmm....seperti domba yang pasrah dibawa ke ladang pembantaian ....mbeeeek...mbeek...mbeeek




Setelah menjelaskan ini itu kepada bos, sambil merasakan adanya hawa pembunuhan itu (kekekekek),...eh..syukurnya...si bos bisa ngerti n minta aku untuk segera menjernihkan perbe
daan angka tersebut, baik antara divisi dengan si pencatat angka.


Akhirnya, masalah ini bisa clear juga n malam ini aku bisa tidur dengan nyenyak - tanpa memikirkan angka 1 dengan sembilan nol-nya hahahaha......zzzzzzz


Melalui peristiwa ini aku diajarkan to be more be carefull in the future when sending important data.


Terima kasih untuk satu pelajaran yang kudapat hari ini, TUHAN :)

Friday, January 06, 2006

OFFICE POLICY

POLITIK KANTOR
Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar istilah ini. Yah, sebagaimana kita sering mendengar istilah politik di negara ini dan tahu bagaimana peranan politik itu dalam kehidupan bernegara.....politik kantor juga memiliki peranan dalam kehidupan bekerja di kantor. Nah, hal dibawah ini aku share-kan berkaitan dengan politik kantor sebagaimana yang diceritakan oleh rekan-rekan kerjaku maupun teman di luar kantor.


Beberapa hari ini aku mendapatkan cerita-cerita dari teman-teman, baik teman kantor maupun teman non kantor. Semuanya menceritakan.......mmm......sebenarnya mengeluh lebih tepat......mengenai sikap beberapa rekan kerja maupun atasan ataupun orang yang tidak berhubungan langsung dengan mereka di kantor. Teman-temanku heran dengan sikap mereka yang dapat berlaku seperti itu. Ckckckck...."Tak terduga", kata mereka.


Teman-temanku menceritakan bahwa orang ini perilakunya seperti ini.....kalo bekerja maunya yang begitu......kalo diminta tolong tidak mau, maunya minta tolong orang dengan sikap meminta yang manis (karena ada maunya) .....suka mengejek dengan sungguh2 sehingga menyakitkan hati ...... dan banyak perilaku lainnya yang aku sendiri pun menjadi naik emosi bila mendengarnya dan sepaham dengan mereka....KOQ BISA SEH MEREKA BERBUAT BEGITU?


Memang seh....beberapa dari kita sangat bersemangat menceritakan keburukan orang lain..bahwa si dia itu begini2 loh......begitu2 loh......jangan mau kalo diminta tolong oleh mereka.....jangan mau kalau berteman dengan mereka....usahakan jangan menjadi bawahannya....jangan mau bekerja sama dengan mereka.....dan masih banyak lagi.

Tetapi, secara tidak kusadari, ternyata hal ini dapat membawa pengaruh negatif bagiku terhadap orang yang diceritakan oleh teman2ku. Maksudku, aku menjadi terpengaruh dengan perkataan mereka sehingga beberapa kali memiliki penilaian yang negatif juga terhadap orang-orang yang tidak disukai oleh teman-temanku.Ini mempengaruhi dan terekam dalam pikiranku sehingga ketika aku bertemu dengan orang2 tsb...rekaman itu muncul secara otomatis sehingga aku pun segera membuat BENTENG PIKIRAN...supaya tidak mengalami hal-hal yang menyakitkan hati.



Memang, aku juga yang salah (atau benar yah?) kenapa sampai aku memberikan telingaku terhadap hal-hal yang negatif. Aku ingin tahu terhadap kekurangan2 orang lain. Aku...Aku juga manusia lho

Aku yakin, masih ada hal-hal yang baik yang dimiliki oleh orang2 yang telah bertindak negatif terhadap teman2ku itu. Ya tidak?

Well, setelah memikirkan hal ini masak-masak maka inilah yang akan aku lakukan:
* Menampung keluh kesah teman-temanku dan tidak memberikan respon yang semakin memojokkan dan mempersalahkan.

* Dapat bersikap dengan wajar bila bertemu dengan orang2 yang diceritakan oleh teman2ku ("GOD please help me." ).

* ada yang bisa bantu aku akan langkah2 lain yang dapat dilakukan.....???



Sunday, January 01, 2006

How much we value our job?

Pada acara Corporate Gathering dari kantor sekitar medio Desember 2005, JANSEN SINAMO, kerap dikenal sebagai Mr. ETHOS Indonesia, menyampaikan satu cerita nyata yang beliau alami ketika sedang makan dan berdiskusi dengan teman-temannya di suatu restoran di Jakarta.

Ketika mereka sedang berdiskusi, seorang anak perempuan sambil membawa bakul makanan menghampiri meja mereka dan menjajakan kue-kue yang dibawanya. Dia menawarkan kepada teman wanita dari Mr. Jansen, yang merupakan bendahara dari organisasi dimana Bp. Jansen bergabung. Pada awalnya, ibu itu mendiamkan saja. Tetapi, ketika si anak tsb tetap menjajakan dagangannya, dia mulai menjadi tidak tenang. Merasa terusik, ibu tersebut mengeluarkan selembar uang kertas sebesar Rp. 1.000 dengan maksud "mengusir". Tetapi si anak tidak mau menerima dan tetap menawarkan dagangannya.

Ketika Mr. Jansen melihat hal itu, beliau mengeluarkan selembar uang kertas sebesar Rp. 5.000 dengan maksud yang sama, "mengusir" si anak. "Kayaknya yang diberikan oleh temanku kurang besar jumlahnya,'' pikir Mr. Jansen dalam hati. Tetapi, si anak tetap tidak mau menerima dan tetap menjajakan dagangannya. Akhirnya, beliau berbicara kepada anak tersebut.

Jansen (J) : "Mengapa kamu tidak mau menerima uang pemberian saya?"
Anak (A) : "Kata ibu, saya tidak boleh menerima uang dari orang. Saya harus menjajakan kue yang dibuat oleh ibu."

Akhirnya, beliau mengeluarkan sejumlah uang dan memborong semua kue yang dijajakan si anak walaupun sebenarnya mereka telah makan beberapa jam yang lalu.

Peristiwa yang sama aku alami ketika memulai hari di tahun 2006 di kota Kembang. Waktu itu, Minggu, 1 Januari 2006, kami sekeluarga berbelanja (egh..aku yg banyak belanja seh). Ketika mampir di Edward Forrer di jln Riau, seorang anak lelaki berusia kurang lebih 10 tahun menghampiriku dan menawarkan 1 lembar koran terbitan hari Minggu, 1 Jan 2006, yang sedang dipegangnya. Kemudian (seperti yang di pilm-pilm itu) tiba-tiba aku teringat cerita yang disampaikan Pak Jansen. Aku memprediksikan bahwa memang anak ini akan menolak bila aku memberikan dia uang untuk mengusir konsentrasiku dalam berbelanja. Ahirnya aku menanyakan berapa harga koran tsb dan memberikan kepadanya sejumlah uang lebih tanpa meminta sisa kembalian.

Lesson learned yang kuperoleh adalah seberapa kecil pekerjaan atau hasil yang diperoleh si Anak tetapi dia tetap menghargai pekerjaannya (he values his job - ed) itu, terlebih lagi, dia mematuhi perkataan sang Ibu.

Sering kali aku berpikir mengenai pekerjaan yang saat ini sedang aku geluti...Apakah ini yang sesungguhnya kukehendaki? Atau, apakah ini yang sesungguhnya DIA kehendaki? Ada dua hal mendasar yang berbeda atas jawaban dari kedua pertanyaan tsb. Jawaban atas kedua pertanyaan itu pula akan mempengaruhi aku/kita dalam berperilaku di dunia kerja...di perusahaan tempat aku/kita sekarang bekerja.

Semakin sering aku renungkan, semakin sering pula aku bersyukur bahwa aku diberi kesempatan untuk berkarya di perusahaan dimana aku bekerja sekarang....yah berkarya...sama seperti DIA tetap berkarya sejak hari penciptaan.