Thursday, November 24, 2005

Lagu Daerah #1

Beberapa hari belakangan ini, aku memiliki waktu lebih banyak dengan anggota keluarga, terutama dengan orang tua. Hampir setiap malam setibanya pulang dari kantor aku dapat menjumpai mereka berdua. Sungguh menyenangkan!

Oh ya, pernah dalam beberapa kesempatan aku mempelajari beberapa lagu dalam bahasa Batak. Ternyata, lagu-lagu tersebut benar-benar sesuai dengan kenyataan yang terjadi sejak jaman baheula bahkan beberapa syair menuturkan keadaan yang telah terjadi. Beberapa lagu ini yang aku mau share di blog ini.

Lagu #1 (terjemahan bebas):

Adong do sada tarhira sahit di boru hita
(Ada yang kurang pada perempuan/isteri Batak)
Na olo ima losok rohana mangurus diri na
(yakni, kurang dapat mengurus diri sendiri...cuma ngurusin anak ajah, suami kan dah gede, jadi ga diurusin deh)
Parsaurangan do pe nian nga hira naung matua
(sehingga terlihat lebih tua dari umurnya - boros di umur gitu)

*)
Olo sipata tahe da tata rohani ba marnida boru ni raja na di jabuan
(Duh...jadi pusiiiiiiiiing awak ngeliat isteri Batak di rumah)
Olo sipata tahe da tubu sangkap-sangkap ni roha lao mangalap boru jawa
(Sepertinya, pengen kawin lagi ma perempuan Jawa aja)

Sai mangapian i anggo roha marnida boru jawa
(Awak seneng banget deh kalo ngeliat perempuan Jawa)
Ai tung malo do i mambuat roha na sinudukna
(Abis, pinter banget seh melayani suaminya: kalo capek mau mijetin, teh diseduhkan, baju disiapin. Boro-boro kalo isteri Batak: kalo capek suruh mijet sendiri, teh dibuatin ma pembantu eh...malah diomelin kalo ga nyiapin baju kerja)
Nang pe pitu hurang sai ro do pe ijur lao marnida
(Meski sudah punya anak tujuh, tetep aja.... syuur ngeliatnya. Body-nya tetap yahuuud, Cik)

back to *)

Reff:
Ai molo boru hita, ala boru ni raja i
(Perempuan Batak, anak perempuan raja. Dia ga mau disuruh-suruh. Mana ada seh anak raja disuruh-suruh. Emangnya dayang)
Olo do i sipata, salpu hata na i
(Perkataan perempuan/isteri Batak kadang-kadang diingkarinya sendiri. Hari ini ngomong A, besoknya B.

Molo sipaingot, pintor kariting ma bohi on
(kalo diingetin, mukanya langsung jutek....tek....tek...seperti kain lap gitu...lecek)
Songon ipit-ipit di hasapi si mangkudap on
(trus, mulutnya seperti sapi yang lagi ngunyah rumput deh...nyuam...nyuam...nyuam)


Ternyata setelah aku amat-amati, lagu tersebut memang ada benarnya. Aku perhatikan hampir semua inang di gerejaku di Kebun Jeruk...alamak...banyak yang sesuai dengan text lagu di atas. Maksudku, setelah melahirkan anak, baik yang pertama maupun yang terakhir, penampilan fisiknya ga diperhatikan lagi. Tidak didandani dirinya sehingga tetap menarik perhatian. Jadi, banyak isteri Batak yang gemuk sehingga dandanannya kurang menarik perhatian. So, pantes aja lagu itu ditulis yah :)

Tuesday, November 22, 2005

Bahkan Seorang Anak Berusia 7 Tahun Melakukan Yang Terbaik Untuk ......

Di sebuah kota di California, tinggal seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang bernama Luke. Dia gemar bermain bisbol. Ia bermain pada sebuah tim bisbol di kotanya yang bernama Little League. Luke bukanlah seorang pemain hebat. Pada setiap pertandingan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di kursi pemain cadangan. Akan tetapi, ibunya selalu hadir di setiap pertandingan untuk bersorak dan memberikan semangat saat Luke dapat memukul bola maupun tidak.

Kehidupan Sherri Collins, ibu Luke sangat tidak mudah. Ia menikah dengan kekasih hatinya saat masih kuliah. Kehidupan mereka berdua setelah pernikahan berjalan seperti cerita dalam buku-buku roman. Namun, keadaan itu hanya berlangsung sampai pada musim dingin saat Luke berusia 3 tahun. Pada musim dingin itu, di jalan yang berlapis es, suami Sherri meninggal karena mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah berlawanan. Saat itu, ia dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktu yang biasa dilakukannya pada malam hari.

"Aku tidak akan menikah lagi." kata Sherri kepada Ibunya. "Tidak ada yang dapat mencintaiku seperti dia".
"Kau tidak perlu menyakinkanku," sahut ibunya sambil tersenyum. Ia adalah seorang janda dan selalu memberikan nasihat yang dapat membuat Sherri merasa nyaman. "Dalam hidup ini, ada seseorang yang hanya memiliki satu orang saja yang sangat istimewa bagi dirinya dan tidak ingin terpisahkan untuk selama-lamanya. Namun jika salah satu dari mereka pergi, akan lebih baik bagi yang ditinggalkan untuk tetap sendiri daripada ia memaksakan mencari penggantinya".

Sherri sangat bersyukur bahwa ia tidak sendirian. Ibunya pindah untuk tinggal bersamanya. Bersama-sama, mereka berdua merawat Luke. Apapun masalah yang dihadapi anaknya, Sherri selalu memberikan dukungan sehingga Luke selalu bersikap optimis. Setelah Luke kehilangan seorang ayah, ibunya selalu berusaha menjadi seorang ayah bagi Luke.

Pertandingan demi pertandingan, minggu demi minggu, Sherri selalu datang dan bersorak-sorak untuk memberi dukungan kepada Luke, meskipun ia hanya bermain beberapa menit saja.

Suatu hari, Luke datang ke pertandingan seorang diri.

"Pelatih", panggilnya. "Bisakah aku bermain dalam pertandingan ini sekarang? Ini sangat penting bagiku. Aku mohon?"

Pelatih mempertimbangkan keinginan Luke. Luke masih kurang dapat bekerja sama antar pemain. Namun dalam pertandingan sebelumnya, Luke berhasil memukul bola dan mengayunkan tongkatnya searah dengan arah datangnya bola. Pelatih kagum tentang kesabaran dan sportivitas Luke, dan Luka tampak berlatih ekstra keras dalam beberapa hari ini.

"Tentu," jawabnya sambil mengankat bahu, kemudian ditariknya topi merah Luke.

"Kamu dapat bermain hari ini. Sekarang, lakukan pemanasan dahulu."

Hati Luke bergetar saat ia diperbolehkan untuk bermain . Sore itu, ia bermain dengan sepenuh hatinya. Ia berhasil melakukan home run dan mencetak dua single. Ia pun berhasil menangkap bola yang sedang melayang sehingga membuat timnya berhasil memenangkan pertandingan.

Tentu saja pelatih kagum melihatnya. Ia belum pernah melihat Luke bermain sebaik itu. Setelah pertandingan, pelatih menarik Luke ke pinggi jalan.

"Pertandingan yang sangat mengagumkan," katanya kepada Luke."Aku tidak pernah melihatmu bermain sebaik sekarang ini sebelumnya. Apa yang membuatmu jadi begini?"

Luke tersenyum dan pelatih melihat kedua mata anak itu mulai penuh oleh air mata kebahagiaan. Luke menangis tersedu-sedu. Sambil sesunggukan, ia berkata, "Pelatih, ayahku sudah lama sekali meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Ibuku sangat sedih. Ia buta dan tidak dapat berjalan dengan baik, akibat kecelakaan itu. Minggu lalu......Minggu lalu.....Ibuku meninggal." Luke kembali menangis.

Kemudian Luke menghapus air matanya dan melanjutkan ceritanya dengan terbata-bata. "Hari ini.....hari ini adalah pertama kalinya kedua orangtuaku dari surga datang pada pertandingan ini untuk bersama-sama melihatku bermain. Dan aku tentu saja tidak akan mengecewakan mereka....". Luke kembali mengangis terisak-isak.

Sang pelatih sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat, dengan mengizinkan Luke bermain sebagai pemain utama hari ini. Sang pelatih yang berkepribadian sekuat baja, tertegun beberapa saat. Ia tidak mampu mengucapkan sepetah katapun untuk menenangkan Luke yang masih menangis. Tiba-tiba, baja itu meleleh. Sang pelatih tidak mampu menahan perasaannya sendiri, air mata mengalir dari kedua matanya, buka sebagai seorang pelatih, tetapi sebagai seorang anak.....

Sang pelatih sangat tergugah dengan cerita Luke. Ia sadar bahwa dala hal ini, ia belajar banyak dari Luke. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk kebagahiaan orangtuanya, walaupun ayah dan ibunya sudah pergi selamanya....Luke baru saja kehilangan seorang Ibu yang begitu mencintainya.....

Sang pelatih sadar, bahwa ia beruntung bahwa ayah dan ibunya masih ada. Mulai saat itu, ia berusaha melakukan yang terbaik untuk kedua orangtuanya, membahagiakan mereka, membahagiakan lebih banyak CINTA dan KASIH untuk mereka. Dia menyadari bahwa waktu sangat berharga, atau ia akan MENYESAL seumur hidupnya....

HIKMAH yang dapat kita renungkan dari kisah Luke yang HANYA berusia 7 TAHUN:

Mulai detik ini, lakukanlah yang terbaikuntuk membahagiakan ayah & ibu kita. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk ayah & ibu, dengan mengisi hari-hari mereka dengan kebahagiaan. Sisihkan lebih banyak waktu untuk mereka.
Raihlah presetasi & hadapi tantangan seberat apapun, melalui cara-cara yang jujur untuk membuat mereka BANGGA dengan kita. Bukannya melakukan perbuatan-perbuatan tak terpuji, yang membuat mereka malu.....

Kepedulian kita pada mereka adalah salah satu kebahagiaan mereka yang terbesar. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk membahagiakan ayah dan ibunya.


Bagaimana dengan Anda?

Berapakah usia Anda saat ini?

Apakah Anda masih memiliki kesempatan tersebut?

Atau kesempatan itu sudah hilang untuk selamanya.......?




Bagaimana kalau saya sudah tidak mencintainya lagi?

Pernikahan

Kata ini bukanlah kata yang asing bagi setiap orang yang telah beranjak dewasa terutama bagi mereka yang telah memiliki suatu hubungan istimewa dengan pasangan berbeda jenis. Itu merupakan suatu stepping stone dalam menjalani kehidupan secara bersama-sama, mendapatkan dukungan, semangat, cinta, teguran, doa dll. Sungguh indah bukan?

Mana kala semua persiapan pernikahan dilakukan, semua doa dipanjatkan, janji setia diucapkan dan pesta diselenggarakan....itu merupakan rangkaian peristiwa yang mengiringi dua anak manusia memasuki suatu kehidupan yang baru, suatu "kapal" yang akan membawa nahkoda dan awak mencapai pelabuhan yang telah ditetapkan.

Seiring dengan berjalannya waktu, semua proses pernikahan dan rumah tangga yang telah dibentuk dapat dengan mudahnya "dicuri". Masalah dengan keluarga besar, baik dari pihak suami/isteri, masalah di kantor, masalah ekonomi, kurangnya perhatian dari isteri/suami bahkan hingga masalah rohani dapat membuat suatu rumah tangga berada dalam keadaan goyah. Pada akhirnya seorang suami/isteri akan berkata " SAYA SUDAH TIDAK MENCINTAIMU LAGI".

Sungguh menyedihkan bukan?

Tetapi, haruskah pernikahan yang indah dan suci mengalami akhir yang menyedihkan?

Dalam pandanganku, ITU TIDAK HARUS TERJADI! NO TO DIVORCE!
WHY? FOR GOD DOES'NT WANT THIS TO BE HAPPENED!!!

Allah berfirman " Aku membenci perceraian!" (Maleakhi 2:16). Bagiku, itu berarti keinginan untuk bercerai itu datangnya dari diri kita sendiri, suami/isteri, bukan merupakan jalan/kehendak Tuhan, sebagaimana yang diperkatakan oleh beberapa artis kita ketika ditanya pendapatnya tentang seputar perceraian yang terjadi pada rumah tangga mereka.

Keith Green, seorang yang takut akan Tuhan, ketika diminta berbicara kepada seorang isteri yang akan bercerai dengan suaminya, mereka berdua adalah pekerja di gereja, menasihati sang isteri demikian, "Alkitab berkata bahwa isteri harus mencintai suaminya. Alkitab tidak berkata Anda harus merasakan cinta, tetapi harus mencintai! Ini perintah. Cinta bukanlah PERASAAN atau ASMARA. Cinta merupakan tindakan berdasarkan KOMITMEN. IT IS A COMMITMENT, INDEED.

Dunia telah memutarbalikkan konsep cinta sedemikian rupa sehingga orang melompat dari satu hubungan ke hubungan berikutnya, dari pernikahan ke pernikahan berikutnya, semata-mata karena perasaan 'CINTA' sudah lenyap. Sebenarnya, perasaan tersebut bukanlah 'CINTA'! Itu hanyalah Asmara (perasaan romantis) yang datang dan lenyap seperti angin, tergantung suasana hari dan lingkungan sekitar, terutama kegirangan dan misteri dari sebuah hubungan yang 'baru'. Begitu sifat 'baru' itu lenyap, maka kita akan menemukan diri kita sedang tertidur di samping orang asing di tempat tidur kita - dan di sinilah TANTANGAN dimulai. Kita telah mengucapkan JANJI dan KOMITMEN untuk mencintai dan hidup bersama hingga maut memisahkan."

Kemudian, Keith berdoa dengan si isteri untuk menutup konsultasi tersebut. Dalam doanya, Keith meminta Tuhan agar membakar prinsip-prinsip pernikahan yang telah dikemukakannya ke dalam pemikiran wanita itu sehingga kemanapun ia pergi yang dapat ia lihat adalah perintah Allah untuk ' mengasihi suaminya'.

Setelah beberapa hari berlalu, sang isteri dan suaminya datang menemui Keith dan menceritakan bagaimana doa yang dipanjatkannya bersama dengan Keith telah memerdekakannya dari perasaan-perasaannya dan mulai mengerti bahwa CINTA bukanlah semata-mata sesuatu yang Tuhan perintahkan, namun juga sesuatau yang Tuhan mampukan untuk dia lakukan. Dan perasaan itu timbul setelah ketaatan. Si isteri berkata bahwa setiap kali ia melakukan tindakan ketaatan, dia benar-benar merasakan cinta terhadap suaminya!




TUJUAN PERNIKAHAN
Tujuan Allah bagi seorang suami/isteri Kristen adalah: untuk membuat isterinya/suaminya sukses dalam kerajaan Allah. Artinya, fungsi utama dalam pernikahan adalah untuk mendoakan, memberi semangat, menasihati dan mengoreksi dalam kasih, sehingga pasangan kita menyenangkan hati Allah.

Cinta berarti melayani sesama demi kebaikan mereka. Apabila kita menjadikan hal ini sebagai tujuan kita, maka kita tidak akan memiliki lagi waktu untuk mementingkan diri sendiri yang memicu argumentasi yang sekarang kita hadapi.