Wednesday, July 06, 2005

Friendship

Sahabat

Kita pasti sudah tahu arti kata di atas; teman dekat.
Tetapi, benarkah kita telah mendapatkan teman yang benar-benar dekat, yang mau ngerti n bantu kita ketika kita dapat musibah, yang juga mau share masalahnya, yang turut gembira ketika kita bergembira dan juga yang mau saling mendoakan. Mmmm..aku yakin, ga semua teman dekat kita akan berbuat seperti itu.


Aku yakin banget aku punya orang-orang yang aku anggap tepat untuk menjadi sahabatku. Mereka adalah :

Hotdi (Odi). Dia orangnya kalem, ga banyak bicara, seperti aku. Tapi, kalo lagi keluar "gilanya"...wah ampun degh hehehe.... Orangnya ganteeeeng, putih n punya tubuh atletis. Wah...ideal banget degh untuk dijadikan mantu :P Dia sekarang bekerja di salah satu anak perusahaan sebuah BUMN terkemuka di Indonesia. Sukses buatmu, Bro.

Hendrixus (Icus). Anak ini orangnya rame banget...sepertinya, ga habis bahan pembicaraan setiap kali berjumpa. Waktu pertama kali ketemu aku pikir neh orang pasti pinter. Ternyata! Bener juga. Orangnya, dulu, agak-agak malu sama cewek. Bahkan, baru pacaran setelah umurnya lebih dari 25 tahun!!! 1/4 abad menjomlo, bo hehehehe...Tapi itu dulu. Sekarang beda. Dia sedang meniti untuk mendampingi hidup seorang calon dokter. O ya, sekarang dia bekerja di sebuah perusahaan manufaktur di Bogor. Sukses buatmu, Bro.

Frando (Ando). Anak ini setipe dengan Icus; orangnya rame, ga habis bahan pembicaraan kalo jumpa. Tapi, dulu, dia orangnya pemalu lho ama cewek. Sekarang ga koq. Dia udah 'nembak' cewek yang menarik perhatiannya. Tapi, masih menantikan sebuah jawaban. Hope u make it, Bro :) Dia juga doyan banget ma Bola n Badminton, tapi angot-angotan. coba kalo diseriusin, pasti jadi pemain pro kau Bro. O ya, sekarang dia lagi lanjut kuliah di Jerman. Semoga cepat selesai, Bro.

Rudi (Rudi). Cowok ini punya kemampuan menulis yang lebih daripada kami semua. Ga percaya? Lihat aja di http://harianta.blogspot.com.
So, mereka semualah sahabat-sahabatku dan aku bangga memiliki mereka sebagai sahabat.
Sudahkah anda mempunyai sahabat?


[Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk membujuk atau merayu supaya meninggalkan teman dekat atau pacar dan mencari yang baru. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi setelah membaca tulisan ini]

Perut Buncit!?

Perut Buncit!? No way!!

Beberapa temenku pernah bilang bahwa aku, setelah married, akan punya perut yang buncit sama seperti beberapa pria lainnya yang perutnya buncit setelah menikah. Bahkan, pacarku pernah mengatakan hal yang sama!! What!?

Aku ga pernah terpikir gimana jadinya aku kalo perutku buncit .... yang pasti, menurut pacarku, aku bakal terlihat lucu hehehehe.... :)

Tapi, no way, aku tidak mau......dengan ini aku tolak perut bunciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit.....
Baru-baru ini aku ngalamin sendiri seh: nafsu makan bertambah, porsi makan meningkat n...ujung-ujungnya....hiks....perutku jadi buncit....waaaaaksss!!!


Aku langsung jadi panik...bukan apa-apa...aku mesti ngeluarin biaya lagi neh untuk beli bahan n ngejahit celana baru :( Wah...berabe kalo gitu.

Karena tekadku sudah bulat untuk tetap ideal (ga buncit), so aku berolahraga deh...mulai dari sit up (untuk ngencangin perut...terutama supaya ga tampak buncit hehehehehe), angkat barbel...sampai maen badminton (mpe baju basah gara-gara keringat). Pokoke...no perut buncit degh..

[Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mengejek atau membenarkan orang yang memiliki perut buncit. Penulis tidak menanggung segala akibat yang ditimbulkan setelah membaca tulisan ini]
Sepakbola

Olahraga ini tak pernah terbayangkan akan menjadi olahraga yang amat kuminati. Padahal, sejak kecil, aku lebih tertarik pada renang. Bahkan pernah, ketika ayahku memutar saluran TV ke tayangan sepakbola, Liga Inggris era 90-an, aku langsung kabur karena ga tertarik nonton pertandingan olahraga yang dimainkan oleh 22 orang di lapangan yang saling berebut bola untuk dimasukkan ke dalam gawang lawan..

Aku suka olahraga ini ketika untuk pertama kalinya aku memainkan si kulit bundar dengan teman-teman kampusku di Sumatera Utara, akhir tahun 1996. Sejak saat itu, aku mulai menjadi "maniak" sepakbola: mulai dari nonton, bertanding, baca tabloid Bola bahkan hingga bermain game yang sangat terkenal mengenai manajemen sepakbola [Championship Manager].

Kalau dicermati, banyak hal positif yang bisa dipelajari dari permainan yang digemari oleh masyarakat di seluruh dunia ini. Kerjasama tim, mengendalikan emosi, inovasi permainan, taktik yang real-time, fokus pada strategi kemenangan hingga bagaimana mengelola tubuh yang sehat untuk tetap fit pada setiap pertandingan. Bahkan, kalau berbicara tentang manajemen sepakbola, hal-hal tersebut akan meluas lagi. Layaknya mengelola sebuah perusahaan gitu loh.

Fakta yang ada menunjukkan bahwa olahraga ini amat populer bagi masyarakat di hampir seluruh negara di dunia. Di pedesaan, orang cukup membeli sebuah bola plastik dan memainkannya di tanah kosong. Di kota, orang dapat menyewa lapangan untuk bermain dan bertanding.

Dari sisi biaya yang harus dikeluarkan, kita hanya cukup membeli si kulit bundar dan menaruh 4 batang kayu sebagai tanda gawang (bila ingin bermain apa adanya). Atau, kita bisa memperlengkapi diri dengan sepatu khusus dan bermain di lapangan non standard (bila ingin menikmati layaknya sebuah pertandingan akbar). Pokoke, banyak cara deh untuk menikmati permainan itu.

So, do you do football today?

Tugas Pertamaku

Pfiuf....akhirnya aku bisa nyelesain tugasku dengan baik dan tepat waktu.
Pada saat pengerjaan aku pikir...bisa ga ya nyelesain itu dengan baik dan tepat waktu. Sungguh melelahkan ....

Berada di "kursi panas" memang menjadi suatu hal yang dipikir oleh sebagian orang adalah posisi yang mengasyikan, menyenangkan dan dekat dengan para "pejabat perusahaan". Tetapi, mengenai tugas dan tanggung jawabnya, mereka tidak mengetahui dengan pasti (aku juga ga tahu dengan pasti seh hehehehehe...). Tapi, sebagaimana terjadi di kehidupan ini, ada hal-hal yang tidak aku duga ternyata terjadi padaku. "Kursi panas" merupakan suatu comparative advantage yang tidak semua orang punya kesempatan untuk menikmatinya. What such a grace !

Tugas pertamaku di kursi panas kukerjakan dengan sungguh-sungguh supaya bisa sempurna hasilnya dan tepat waktu. Memang seh, aku telah mendapat cerita mengenai kesusahan mengerjakan tugas pertama dari para mantan pemegang "kursi panas" tetapi ternyata, dalam pelaksanaannya, tidak sesusah yang kuduga. Yang aku alami: sangat melelahkan badan dan otak!!! Pfiuf...

Tugas rutinku adalah mengerjakan laporan manajemen dari semua unit bisnis yang berada di bawah pengawasan atasanku. Setiap bulan diadakan meeting mengenai performance tiap-tiap unit bisnis. Mereka juga harus melaporkan kinerja mereka dalam bentuk report, baik report keuangan maupun operasional. Nah, aku mengumpulkan semua laporan tersebut dan mengkompilasi semua laporan tersebut menjadi satu laporan yang akan disajikan kepada atasanku. Sekilas terlihat tidak mudah...tetapi nyatanya...pada tugas pertamaku...aku menjadi sedikit panik karena ada beberapa unit bisnis yang belum juga mengirimkan laporan mereka sementara deadline semakin dekat.

Sebenarnya, aku punya power yang bisa aku gunakan untuk "memaksa" mereka untuk mengirimkan dengan segera. Tetapi, aku bisa memahami bahwa mereka juga sibuk dengan kegiatan di kantor, menjalankan bisnis sehari-hari. Syukurnya, aku punya pendahulu yang baik, mengajariku untuk tidak menggunakan power tersebut untuk menghindari efek negatif yang mungkin terjadi di kemudian hari. Bercermin dari pengalamannya, aku menggunakan metode yang sama terhadap semua unit bisnis yang belum juga mengirimkan laporannya. Akhirnya, semua laporan terkumpul dan aku dapat mengerjakannya walau harus sampai jam 3 pagi di kantor. Benar-benar pfiuf.....

Aku lakukan itu karena ingin ngasih good impression di depan atasanku. Hal yang wajar kan?

Sehari setelah mengumpulkan laporan tersebut ke atasan, aku mendapat telepon dari satu unit bisnis yang intinya ingin mengkonfirmasi isi laporan yang telah dikirimkan kepadaku. Alamak!!! Cilaka ini, pikirku. Bisa kena omel aku ini, kataku dalam hati. Kalo benar aku yang salah....bad impression neh. Ternyata, setelah aku lihat lagi isi laporan yang dikirimkan, ternyata aku benar, tidak salah. Wuigh....seneeeeeeng bangeeeeeet, deh. So, masih good impression neh...hehehehe...